Rabu, 26 Desember 2012

USU Menyediakan 6000 Kuota mahasiswa Baru 2013


MEDAN, KOMPAS.com — Universitas Sumatera Utara (USU) menyiapkan sekitar enam ribu kursi dalam penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2013-2014 melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
"Jumlahnya tidak berbeda jauh dengan kuota tahun lalu. Untuk tahun akademik 2013-1014, USU menerima sekitar enam ribuan mahasiswa baru," kata Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Syahril Pasaibu, di Medan, Rabu (26/12/2012).
Namun, berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini kuota untuk mahasiswa baru yang diterima masuk perguruan tinggi negeri (PTN) lebih banyak melalui jalur undangan, yakni 60 persen, sementara 40 persen lagi diterima melalui jalur ujian tulis.
"Program SNMPTN tahun ini memang sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. Tahun ini lebih banyak diterima melalui jalur undangan yang pendaftarannya dilakukan secara online. Jalur undangan ini menggunakan nilai UN dan nilai rapor," katanya.
Sementara itu, Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof Ibnu Hajar mengatakan, rencana Kemendikbud menggunakan hasil (UN) sebagai salah satu syarat untuk masuk jenjang pendidikan tinggi mulai diwujudkan dalam SNMPTN 2013.
Nilai UN tersebut ditambah nilai rapor menjadi salah satu syarat utama mendaftar SNMPTN 2013, yakni melalui jalur undangan atau 60 persen dari kuota penerimaan mahasiswa baru.
Jalur undangan ini hanya berlaku bagi siswa tamatan tahun 2013. Sementara siswa tamatan tahun 2012 dan 2011 masuk ke PTN tetap melalui jalur ujian tulis atau 40 persen dari kuota mahasiswa baru.
Sistem tersebut, lanjut dia, akan memberikan kesempatan kepada seluruh anak bangsa yang berprestasi akademik tinggi untuk memperoleh pendidikan tinggi.
Adapun syarat peserta SNMPTN 2013 mendatang adalah siswa SMA/SMK/MA yang mengikuti UN tahun ajaran 2013/2014 dan memiliki prestasi akademik di sekolah pada setiap semester.
Siswa harus mengantongi rekomendasi dari kepala sekolah dan harus memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) serta terdaftar pada Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
"Untuk PDSS ini, kepala sekolah yang akan mengisi. Nanti NISN dan password siswa akan dibagikan oleh sekolah untuk melakukan verifikasi," ujarnya.
Pengisian PDSS dimulai 17 Desember 2012 hingga 8 Februari 2013. Selanjutnya, peserta dapat memulai proses pendaftaran dengan memasukkan NISN dan password yang diterima dari sekolah. Jika telah selesai mendaftar, peserta dapat mencetak kartu bukti pendaftaran sebagai tanda bukti peserta SNMPTN 2013.
Untuk pilihan PTN, setiap peserta dapat memilih paling banyak dua opsi PTN yang diminati. Jika memilih satu PTN saja, peserta bebas memilih PTN mana saja.
Namun, jika memilih dua PTN, salah satu PTN harus berada di provinsi yang sama dengan sekolah asal atau provinsi terdekat.
Sumber :

Standar Kelulusan UN untuk SMA/SMK 2013


JAKARTA, KOMPAS.com — Selain sudah menentukan jadwal penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga sudah menetapkan batas nilai minimum kelulusan siswa. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, Khairil Anwar Notodiputro, mengatakan, untuk siswa SMA/SMK/MA, standar kelulusan pun masih ditetapkan pada nilai yang sama dengan tahun lalu, yaitu 5,5.

"Tidak ada yang berubah. Soalnya saja berubah dan ada 20 variasi soal di tiap kelas, tapi tingkat kesulitannya relatif sama. Batas nilai minimum juga seperti tahun lalu," ujar Khairil kepada Kompas.com, Rabu (26/12/2012).

Pada tahun 2012, nilai minimum 5,5 merupakan nilai akhir rata-rata siswa dari kombinasi nilai UN dan nilai rapor dengan porsi 60:40. Siswa juga tak boleh memperoleh nilai di bawah 4 untuk mata pelajaran yang diujikan dalam UN.

Selain itu, Khairil mengatakan bahwa soal UN 2013 akan lebih variatif sesuai dengan kebijakan Kemendikbud yang akan menggunakan 20 paket soal. Tingkat kesulitan UN tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun lalu meski hasil UN akan dijadikan salah satu syarat masuk perguruan tinggi negeri.

Di lapangan, seperti dilansir Surya, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Harun, sudah menerima jadwal penyelenggaraan UN 2013 serta mekanisme penentuan batas nilai minimum kelulusan siswa, terutama siswa SMA/SMK.

"Sekolah dan siswa tak perlu panik. Sebab, Unas besok tidak akan lari jauh dari mata pelajaran yang selama ini sudah diberikan. Akan ada kisi-kisi menyangkut ujian akhir ini. Mau berapa paket soal, siapkan diri dengan baik," katanya.

Sekolah-sekolah di daerah juga diminta untuk tetap menyediakan dua pengawas, baik dari dinas pendidikan masing-masing maupun perguruan tinggi setempat, di setiap ruang penyelenggaraan UN. Harun mengatakan, setidaknya ada sekitar 1,5 juta siswa SMP/MTs dan SMA/SMK/MA di Jatim yang akan mengikuti UN 2013.
 

Selasa, 25 Desember 2012

Ini Nich Ketentuan Masuk PTN 2013


Jalur Undangan

KETENTUAN UMUM DAN PERSYARATAN

  1. Ketentuan Umum

    1. Jalur Undangan ialah mekanisme seleksi nasional berdasarkan penjaringan prestasi akademik tanpa ujian tertulis dan/atau keterampilan.
    2. Jalur Undangan tidak termasuk jalur penelusuran minat dan bakat.
    3. Sekolah yang berhak mengikuti Jalur Undangan adalah sekolah yang diundang oleh Panitia SNMPTN. Daftar sekolah yang diundang dapat dilihat di laman resmi SNMPTN Jalur Undangan (http://undangan.snmptn.ac.id).
    4. Sekolah yang belum masuk dalam daftar undangan dapat mengajukan permohonan tertulis kepada Ketua Panitia SNMPTN 2013 dengan menyertakan profil sekolah.
    5. Siswa yang dapat mengikuti seleksi adalah siswa yang didaftarkan oleh Kepala Sekolah masing-masing.
    6. Siswa pelamar wajib membaca ketentuan yang berlaku pada masing-masing PTN di laman PTN yang dipilih.
  2. Persyaratan Sekolah
    Sekolah yang berhak mengikuti Jalur Undangan adalah:
    1. SMA/SMK/MA/MAK Negeri maupun Swasta yang terakreditasi oleh BAN-SM atau lainnya dan/atau terdaftar pada basis data SNMPTN 2012, termasuk sekolah RI di luar negeri.
    2. Sekolah yang menyelenggarakan dan/atau mengikuti Ujian Nasional.
  3. Persyaratan Siswa Pelamar
    1. Siswa SMA/SMK/MA/MAK kelas terakhir yang akan mengikuti UN pada tahun 2012
    2. Memiliki prestasi akademik tinggi dan konsisten berdasarkan pemeringkatan oleh Kepala Sekolah, yaitu: siswa yang masuk dalam peringkat terbaik di sekolah yang sama (bukan siswa pindahan) pada semester 3, 4, dan 5 dengan ketentuan berdasarkan akreditasi (akreditasi sekolah untuk SMA dan MA atau akreditasi jurusan/bidang keterampilan untuk SMK dan MAK), dengan rincian sebagai berikut:

      1. Akreditasi A: 50% terbaik dan konsisten di semester 3, 4,dan 5
      2. Akreditasi B : 30% terbaik dan konsisten di semester 3, 4,dan 5
      3. Akreditasi C : 15% terbaik dan konsisten di semester 3, 4,dan 5
      4. Lainnya: 5% terbaik dan konsisten di semester 3, 4,dan 5

      Pemeringkatan dilakukan sesuai dengan jurusan IPA, IPS, atau Bahasa berdasarkan nilai mata pelajaran yang diujikan dalam UN tahun 2012. Persentase terbaik tersebut di atas dihitung berdasarkan jumlah siswa kelas XII di masing-masing sekolah
      1. Memperoleh rekomendasi dari Kepala Sekolah.
      2. Memiliki kesehatan yang memadai sehingga tidak mengganggu kelancaran proses pembelajaran di perguruan tinggi.
      3. Tidak buta warna bagi program studi tertentu.



PENDAFTARAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN
  1. Pendaftaran dilakukan secara online dan tata cara pendaftaran secara lengkap dapat dilihat pada laman http://undangan.snmptn.ac.id
  2. Tata cara pengisian borang pendaftaran Jalur Undangan dapat diunduh (download) dari laman http://undangan.snmptn.ac.id mulai bulan Februari 2013.



JADWAL SELEKSI
  1. Pendaftaran oleh Kepala Sekolah: Bulan Februari 2013 pukul 08.00 WIB s.d. pukul 22.00 WIB
  2. Pendaftaran oleh Siswa: bulan Februari s.d. Maret 2013
  3. Pengumuman Hasil Seleksi: Bulan Mei 2013 pukul 18.00 WIB (Setelah Pengumuman UN)



PROGRAM STUDI DAN JUMLAH PILIHAN
  1. Siswa pelamar dapat memilih sebanyak-banyaknya 2 (dua) PTN yang diminati.
  2. Siswa pelamar dapat memilih sebanyak-banyaknya 2 (dua) program studi yang diminati pada masing-masing PTN.
  3. Urutan pilihan PTN dan program studi menyatakan prioritas pilihan.
  4. Daftar program studi dan daya tampung SNMPTN Jalur Undangan tahun 2013 dapat dilihat pada laman SNMPTN http://undangan.snmptn.ac.id pada periode waktu pendaftaran.



BIAYA SELEKSI
Rencana Gratis
sumber : http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000016249716/ngumpul-yukkk-pejuang-snmptn-2013/

Kamis, 20 Desember 2012

Jalur Undangan SNMPTN 2013 Bukan di Tangan Kepala Sekolah


JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem baru yang digunakan dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013 ini dikhawatirkan dapat memunculkan kecurangan pada sekolah terkait dengan nilai siswa yang dimasukkan dalam Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Ketua Umum Panitia Pelaksana SNMPTN 2013, Akhmaloka, mengatakan bahwa sekolah sudah diingatkan agar tidak melakukan kecurangan dalam pengisian PDSS karena akan berdampak pada siswa yang bersangkutan jika sudah diterima di perguruan tinggi yang diincar.

"Nanti kan akan kami cocokkan lagi dengan rapor aslinya. Kalau ternyata nilai di rapor asli 7, kemudian dari PDSS nilai jadi 8, ya akibatnya siswa tersebut harus mundur walaupun sudah diterima," kata Akhmaloka, saat dihubungi, Kamis (20/12/2012).

Namun ia memahami terkadang kesalahan data bisa juga disebabkan oleh human error. Oleh karena itu, siswa juga diberi waktu untuk melakukan verifikasi terhadap data yang diisikan sekolah dalam PDSS. Selama rentang waktu yang disediakan, siswa boleh mengubah nilai yang sesuai jika ternyata ada kesalahan sekolah dalam memasukkan data.

"Siswa juga harus verifikasi. Kalau tidak diverifikasi ya berarti datanya sudah benar. Karena saat masa verifikasi selesai, data yang masuk sudah tidak bisa diubah," ujar Akhmaloka.

"Jadi kalau misalnya guru salah memasukkan nilai, yang harusnya 7 tapi jadi 6, itu bisa diperbaiki saat verifikasi. Tapi kalau nilai asli 7 kemudian di PDSS jadi 8, siswa juga harus koreksi ya. Karena nanti efeknya pada siswa sendiri," tandasnya.
Editor :
Caroline Damanik
sumber: http://edukasi.kompas.com/read/2012/12/21/09230657/Kepala.Sekolah.Jangan.Curang.Siswa.Wajib.Verifikasi

Senin, 17 Desember 2012

Dari 171.634 Bangku Sekarang Tinggal 150.000 Bangku SNMPTN 2013

JAKARTA, KOMPAS.com Sebanyak 150.000 lulusan SMA/SMK/MA yang ada di seluruh Indonesia berkesempatan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri melalui sistem Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013.

Ketua Umum Panitia Pelaksana SNMPTN 2013, Akhmaloka, mengatakan bahwa SNMPTN yang diikuti oleh 61 perguruan tinggi negeri seluruh Indonesia ini memiliki daya tampung sebesar 60 persen. Sementara sisanya akan diakomodasi melalui ujian tulis yang dilakukan secara bersama oleh perguruan tinggi negeri dan ujian mandiri.

"Daya tampungnya 150.000 dari keseluruhan, tapi itu bisa saja ditambah. Sisanya sekitar 30 persen itu dari seleksi bersama dan 10 hingga 20 persen dari ujian mandiri," kata Akhmaloka, saat Peluncuran SNMPTN 2013 di Gedung A Kemendikbud, Jakarta, Senin (10/12/2012).

Jika dibandingkan dengan data pada tahun lalu, daya tampung pada SNMPTN kali ini sedikit menurun. Pada tahun 2012, sekitar 171.634 orang berhasil lolos ujian ini baik melalui jalur undangan maupun ujian tulis. Namun, pria yang masih menjabat sebagai rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) ini mengatakan bahwa masih ada kemungkinan penambahan kuota dari daya tampung yang ditentukan.

"Itu masih pagu utama. Jadi, mungkin saja ditambah sesuai dengan aturan yang ada," ujar Akhmaloka.

Untuk jadwal SNMPTN 2013 sendiri, panitia pelaksanaan akan mulai membuka pendaftaran pada awal Februari tahun depan. Namun, untuk pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) sudah dapat dilakukan mulai pekan depan oleh masing-masing sekolah.

"Jadi, sekolah wajib mengisi PDSS ini. Untuk lebih lanjut, kami akan sosialisasi nanti ke sekolah-sekolah yang ada di daerah kami masing-masing," tandasnya.
Editor :
Caroline Damanik
sumber: http://edukasi.kompas.com/read/2012/12/11/11462024/SNMPTN.2013.Siap.Saring.150.000.Lulusan.SMA

Minggu, 16 Desember 2012

Anak Alumni 2011 dan 2012 Masih Bisa Ikut SNMPTN 2013


JAKARTA, KOMPAS.com — Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013 tak lagi menjadi nama untuk ujian seleksi masuk perguruan tinggi negeri secara tertulis. Namun, pemerintah tetap akan menyelenggarakan ujian tulis melalui tahapan lain yang diberi nama Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

SNMPTN hanya akan mengakomodasi kesempatan untuk lulusan tahun 2013. Ujian tertulis SBMPTN menjadi satu-satunya kesempatan kepada para lulusan SMA/SMK/MA pada tahun 2011 dan 2012 yang ingin masuk PTN.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, ujian tulis tetap akan diselenggarakan dengan kuota minimal 30 persen dari keseluruhan. Pelaksanaan ujian tulis ini juga menyesuaikan dengan jadwal SNMPTN yang pendaftarannya baru dibuka pada Februari mendatang.

"Ujian tulisnya nanti sendiri dan kuotanya hanya sekitar 30 persen. Ini fungsinya juga untuk anak-anak yang lulus tahun lalu, tetapi belum berhasil masuk PTN, bisa coba lagi di ujian tulis," kata Nuh di Gedung A Kemdikbud, Jakarta, Rabu (12/12/2012).

Namun, untuk ujian tulis ini, calon peserta tetap akan dikenai biaya pendaftaran yang besarannya mencapai ratusan ribu bergantung pada jurusan yang dipilih saat ujian. Pelaksanaannya sendiri diperkirakan antara bulan Juni atau Juli 2013 serentak di seluruh Indonesia.

"Rencananya itu Juni atau Juli. Yang pasti setelah pengumuman SNMPTN keluar, akan dilanjutkan dengan ujian tulis ini," ujar Nuh.

Selain dua metode seleksi ini, masing-masing PTN juga diberi hak untuk menyelenggarakan ujian mandiri dengan daya tampung hanya 10 persen dari keseluruhan. Namun, umumnya tidak semua PTN akan mengadakan ujian mandiri, terutama jika dengan dua seleksi sebelumnya jumlah kuota sudah terpenuhi. Salah satu PTN ternama yang sudah pasti tidak akan menggelar ujian mandiri adalah Institut Teknologi Bandung (ITB).
 

Selasa, 11 Desember 2012

Ini Pola dan Syarat Mengikuti SNMPTN 2013


JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggunakan hasil ujian nasional (UN) sebagai salah satu instrumen persyaratan untuk masuk jenjang pendidikan tinggi akan segera diwujudkan dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013 mendatang. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan bahwa SNMPTN 2013 nanti hanya akan didasarkan pada nilai rapor, prestasi lain, serta hasil UN. Namun, kali ini, sekolah dengan akreditasi apa pun bebas mendaftarkan siswanya tanpa ada pembatasan kuota.

"Jadi, murni dari hasil UN dan nilai rapor serta prestasi lain siswa tersebut untuk SNMPTN 2013 nanti. Kuotanya disediakan 60 persen untuk seluruh Indonesia," kata Nuh di Gedung A Kemdikbud, Jakarta, Selasa (11/12/2012).

Adapun syarat peserta SNMPTN 2013 mendatang adalah siswa SMA/SMK/MA yang mengikuti UN tahun ajaran 2013/2014 dan memiliki prestasi akademik di sekolah pada tiap semester. Siswa harus mengantongi rekomendasi dari kepala sekolah dan harus memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) serta terdaftar pada Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

"Untuk PDSS ini, kepala sekolah yang akan mengisi. Nanti NISN dan password siswa akan dibagikan oleh sekolah untuk melakukan verifikasi," ujar Nuh.

Pengisian PDSS akan dimulai pekan depan, yaitu tanggal 17 Desember-8 Februari mendatang. Selanjutnya, peserta dapat memulai proses pendaftaran dengan memasukkan NISN dan password yang diterima dari sekolah. Jika telah selesai mendaftar, peserta dapat mencetak kartu bukti pendaftaran sebagai tanda bukti peserta SNMPTN 2013.

Untuk pilihan PTN, tiap peserta dapat memilih paling banyak dua opsi PTN yang diminati. Jika memilih satu PTN saja, maka peserta bebas memilih PTN mana saja. Namun jika memilih dua PTN, maka salah satu PTN harus berada di provinsi yang sama dengan sekolah asal atau provinsi terdekat.

Sementara itu, untuk program studi, peserta dapat memilih paling banyak dua program studi yang diminati pada masing-masing PTN. Nantinya, pelamar akan diseleksi berdasarkan pilihan pertamanya dan apabila tidak terpilih, dilanjutkan pada pilihan keduanya. Jika tertarik untuk mengikuti SNMPTN 2013, anak didik dapat langsung memperoleh informasi lengkap melalui laman resmi SNMPTN ini.

Pendaftarannya sendiri dibuka pada 1 Februari-8 Maret dan dilanjutkan dengan proses seleksi pada 9 Maret-27 Mei. Hasil seleksi akan diumumkan pada 28 Mei 2013 nanti.
Editor :
Caroline Damanik
sumber : http://edukasi.kompas.com/read/2012/12/12/10073043/Ini.Syarat.untuk.Ikuti.SNMPTN.2013 

Senin, 10 Desember 2012

Wah, Yuk kita Lihat Kisi-Kisi UN 2013


JAKARTA, KOMPAS.com — Di tengah polemik rencana pelaksanaannya tahun depan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan  melalui Badan Standar Nasional Pendidikan  atau BSNP akhirnya merilis kisi-kisi soal Ujian Nasional 2013. Perkiraan soal untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah itu mulai disosialisasikan di laman resmi BSNP sejak hari Selasa (20/11/2012).

Dalam laman tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mencantumkan tiga tautan, yaitu tautan surat keputusan (SK) tentang kisi-kisi soal ujian nasional (UN), tautan berisi kisi-kisi soal UN untuk jenjang sekolah dasar, serta satu tautan berisi kisi-kisi soal UN untuk jenjang sekolah menengah pertama dan atas.

SK menyebutkan bahwa khusus kisi-kisi UN ini digunakan sebagai acuan dalam penyusunan soal UN dan memiliki masa berlaku selama tiga tahun.

Sosialisasi kisi-kisi soal UN ini sesuai dengan janji Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kemdikbud Hari Setiadi, pekan lalu. Sebelumnya, rencana sosialisasi kisi-kisi memang sempat diundur dari bulan Oktober ke bulan November.

Kepada Kompas.com, pekan lalu, Hari mengatakan, para guru dapat segera memanfaatkan kisi-kisi ini sebagai acuan untuk mengajarkan materi yang sesuai kepada siswanya. Selain melalui situs resmi BSNP dan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemdikbud, kisi-kisi akan disosialisasikan melalui dinas pendidikan di masing-masing daerah.

Materi yang dimuat dalam kisi-kisi dan akan diujikan dalam UN tahun depan pun tidak jauh berbeda dengan kisi-kisi soal UN 2012. Oleh karena itu, meski soal UN akan dibuat dalam 20 variasi, menurut Hari, guru dan siswa tak perlu khawatir.

Les Privat Itu Penting


KOMPAS.com - Mayoritas siswa SMA menambah kegiatannya dengan les atau kursus. Herannya, les yang umumnya mereka lakukan itu adalah les mata pelajaran di sekolah, bukan les bermusik, menari, berolahraga, atau menggambar misalnya.

Lho sudah seharian belajar di sekolah, buat apa les lagi? Itu anehnya. Hasil survei Litbang Kompas pada November lalu antara lain menunjukkan, 87,8 persen dari 770 responden menyatakan pelajar perlu ikut bimbingan belajar atau bimbel di luar sekolah. Bimbel diperlukan terutama untuk menambah pemahaman mereka pada materi pelajaran.

Tujuan itu sesuai dengan alasan Yohana Christina Vidianasita dan Hasyim Rizky Isfandari, yang antara lain menyebut les untuk mendalami materi pelajaran.

”Ada guru yang kalau menjelaskan agak sulit kami mengerti, mau bertanya malas. Ya aku pilih mencari les saja,” kata Yohana, siswi kelas XII SMA Tarakanita, Citra Raya, Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten.

Ia memilih tempat les di dekat sekolah. Usai sekolah ia les setiap hari, kecuali Minggu, untuk belajar Matematika, Fisika, Kimia dan Bahasa Inggris, selama dua jam. Yohana tak sendiri, ada temannya yang juga les di tempat itu dengan biaya Rp 500.000 per bulan.

”Suasana belajar di tempat les lebih enak, gurunya menerangkan mata pelajaran dengan jelas. Kalau aku belum mengerti bisa bertanya sampai benar-benar paham,” lanjut cewek yang mengambil jurusan IPA itu.

Menjelang ujian nasional, ada tambahan pelajaran di sekolah. Namun bagi sebagian siswa, tambahan pelajaran selama 1, 5 jam itu pun masih kurang. ”Kebanyakan hanya teori, membahas soalnya jarang,” katanya.

Sementara Hasyim yang merasa kurang menguasai materi pelajaran, memilih bimbel. ”Sekalian saja, gue pengin dapat banyak latihan soal berikut pembahasannya untuk persiapan tes masuk perguruan tinggi negeri,” ujar siswa kelas XII IPS SMAN 28 Jakarta itu. Untuk bimbel selama sekitar 11 bulan, ia membayar sekitar Rp 6 juta, atau Rp 545.000 per bulan.

Kualitas guru

Lebih dari separuh responden mengaku bimbel diperlukan karena materi pelajaran yang diberikan di sekolah tak cukup dimengerti. Pemahaman anak yang kurang terhadap mata pelajaran tertentu, dikhawatirkan membuat nilainya tak mencapai standar. Kurangnya pemahaman itu terjadi antara lain karena kurangnya waktu belajar atau guru kurang berkompeten.

Soal kemampuan guru, sebagian responden (47,9 persen) menyatakan cukup memadai, 20,3 persen responden menilai kemampuan guru biasa saja, dan 29,3 persen responden bilang kemampuan guru kurang memadai.

Dalam polling itu, responden mengeluhkan kualitas guru dan kurikulum. Mereka menyatakan dua hal itu sebagai problem pendidikan nasional.

Satu dari lima responden mengatakan, kualitas pendidik masih bermasalah baik di tingkat pendidikan maupun cara mengajar. Teknik mengajar guru yang didominasi metode ceramah, membuat siswa kurang terstimulasi untuk mengembangkan pengetahuannya.

Kualitas guru yang diragukan responden juga tercermin dari pendapat mereka tentang kemampuan bimbel membantu siswa lulus ujian nasional. Separuh dari responden yakin, keikutsertaan di bimbel akan membuat siswa mampu menjawab soal ujian nasional dengan mudah.

Kesimpulan dari pendapat itu adalah ketidakmampuan guru di sekolah dalam memberi materi yang mudah dimengerti siswa. Responden lebih percaya pada pengajar bimbel.

Keraguan mereka atas kemampuan sebagian guru itu diakui J Sumardianta, guru SMA Kolese de Britto, Yogyakarta. ”Banyak guru terperangkap pada materi pelajaran yang termuat dalam kurikulum. Materi pelajaran yang harus ia berikan kepada siswa banyak sekali,” tuturnya.

Situasi tersebut ditambah metode atau gaya mengajar guru yang menyamaratakan kemampuan semua siswa, mengakibatkan siswa bosan.

Menurut Sumardianta, guru harus mengubah cara mengajar. Guru harus kreatif, inovatif, dan inspiratif bagi siswa sehingga siswa termotivasi mempelajari ilmu yang diajarkan. Sebagai pengajar Sosiologi, ia tak memakai teks buku mata pelajaran dari penerbit.

”Saya membuat modul Sosiologi untuk kelas X menjadi 21 lembar. Itu pun untuk dua semester, yang penting teori esensial masuk di modul,” kata guru yang sering menulis artikel di media massa itu.

Ia memberi tugas siswa mencari data berkait Sosiologi yang dipelajari lewat berbagai sumber, misalnya dari novel. Salah satu novel yang wajib dibaca siswanya berjudul The City of Joy karya Dominique Lapierre.

Siswa dibagi dalam kelompok. Mereka mendiskusikan isi buku dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Bahan itu juga diujikan untuk ulangan. ”Cara itu tak monoton dan membuat siswa ingin tahu, lalu paham esensi pelajaran saya,” katanya.

Mengenai fenomena siswa ikut bimbel, Sumardianta berpendapat bisa dipahami. Meski menurut dia, bimbel tak harus diikuti sampai setahun. ”Siswa kami juga ada yang ikut bimbel. Umumnya mereka lakukan itu untuk tes masuk perguruan tinggi negeri.”

Teman sebaya

 Untuk mengatasi siswa yang kurang memahami mata pelajaran di sekolah, SMA Kolese de Britto menerapkan tutorial dengan teman sebaya. Siswa yang pintar dalam mata pelajaran terkait membantu teman yang kurang paham. Tutorial diadakan setelah pembelajaran guru selesai.

”Program tutorial teman sebaya sudah menjadi tradisi di sini. Mereka yang punya kelebihan, wajib membantu teman yang perlu bantuan dalam memahami pelajaran,” kata Sumardianta. Tutorial tak harus dilakukan di kelas, tetapi bisa di kantin atau gazebo sekolah. (PALUPI PANCA ASTUTI/Litbang Kompas/ SOELASTRI SOEKIRNO)
 
Sumber :
Kompas Cetak

Problem Krusial Jalur Undangan SNMPTN

 
JAKARTA - Jika jadi diterapkan, maka tahun depan tidak akan ada lagi Ujian Tulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Sebagai gantinya, seluruh siswa SMA punya kans yang sama untuk masuk PTN melalui Jalur Undangan.

Ide ini gencar dilontarkan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Djoko Santoso. Jika jadi diberlakukan, maka Jalur Undangan tidak lagi eksklusif, sebagai sistem penerimaan mahasiswa berprestasi. Pasalnya, semua siswa SMA bisa mengompetisikan nilai rapor mereka dalam seleksi Jalur Undangan. 

Menurut Rektor Universitas Lampung (Unila) Sugeng P Harianto, gagasan tersebut belum final mengingat belum adanya peraturan menteri terkait penghapusan Ujian Tulis SNMPTN tahun depan. Sugeng bertutur, Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (MRPTN) menilai, ada beberapa persoalan yang perlu diperhatikan jika Jalur Undangan diterapkan secara penuh.

"Pertama, nilai rapor setiap sekolah tidak disamakan karena setiap sekolah memiliki bobot berbeda-beda. Nilai tujuh di satu sekolah berbeda bobotnya dengan nilai tujuh di sekolah lain," kata Sugeng, seperti dinukil dari laman Unila, Selasa (31/7/2012).

Sugeng juga mengingatkan, penghapusan ujian tulis SNMPTN akan berdampak pada nasib lulusan SMA yang tidak lulus SNMPTN baik jalur Ujian Tulis maupun Jalur undangan pada tahun-tahun sebelumnya. Dia mengilustrasikan, mekanisme SNMPTN Jalur Undangan yang dikelola pihak sekolah secara otomatis akan menutup peluang para siswa yang tidak lulus SNMPTN Ujian Tulis tahun sebelumnya. Padahal, jumlah kelompok ini setiap tahun juga terus bertambah. 

Persoalan lainnya adalah, kemampuan setiap PTN dalam memetakan sekolah juga tidak sama. Sugeng mengambil contoh, Institut Pertanian Bogor (IPB) memiliki pemetaan sekolah, lengkap dengan pola kualitas sekolah. Dengan begitu, mereka dapat mengonversi nilai riil siswa berdasarkan prestasi atau nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) alumni sekolah tertentu di IPB.

"Peta Unila masih terbatas Lampung, Sumatera Utara, Selatan, dan sebagian di Jawa saja," imbuhnya.

Beberapa poin tersebut menjadi dasar pemikiran MRPTN untuk mengusulkan agar Ujian Tulis SNMPTN tetap ada dalam sistem penerimaan mahasiswa baru. Sugeng bertutur, komposisinya menjadi 30 persen Ujian Tulis,  30 persen Jalur Undangan, dan 40 persen Ujian Mandiri. Pola ini, kata Sugeng, dapat mengakomodasi para peserta yang tidak lulus Jalur Undangan.  Sementara itu, usulan Dirjen Dikti adalah 60 persen mahasiswa baru akan diseleksi melalui Jalur Undangan, dan 40 persennya direkrut melalui Ujian Mandiri.

"Ini masih sebatas usul, berbeda dengan Dirjen Dikti merupakan hal wajar. Keputusan sepenuhnya ada di tangan Mendikbud," ujar Sugeng.(rfa)
sumber : http://kampus.okezone.com/read/2012/07/31/373/671259/problem-krusial-jalur-undangan-snmptn 

SNMPTN 2013 akan Dihapuskan Lalu Gimana Nasib Anak Alumni yang Bercita-cita Tinggi


Jakarta, Kompas - Pola seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri atau SNMPTN mulai tahun 2013 akan berubah. Selama ini 60 persen kapasitas kursi yang tersedia di PTN diisi melalui jalur undangan dan jalur ujian tulis.

”Mulai 2013, minimal 60 persen dari kapasitas yang tersedia di PTN akan diisi melalui jalur undangan saja. Tidak ada ujian tulis,” kata Djoko Santoso, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di Jakarta, Jumat (30/3).

Adapun 40 persen sisanya menjadi hak setiap PTN untuk melakukan seleksi mahasiswa baru atau yang selama ini dikenal sebagai jalur mandiri.

Pada SNMPTN jalur undangan, kata Djoko, peserta dinilai dari nilai rapor di kelas I-III dan nilai ujian nasional (UN). ”Jadi, terjadi integrasi UN sebagai penilaian masuk PTN. Ini sudah disepakati bersama Majelis Rektor PTN,” ujar Djoko.

Kuota peserta jalur undangan untuk setiap sekolah berbeda-beda sesuai akreditasi sekolah. Peserta pun harus direkomendasikan sekolah.

Selain itu, biaya pendaftaran SNMPTN 2013 jalur undangan juga akan digratiskan. ”Pemerintah menanggung biaya pendaftaran jalur undangan, yang memang untuk siswa berprestasi,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh.

Akses kuliah

Mendikbud mengatakan, meskipun melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi itu pilihan tiap individu, negara tetap mengembangkan kebijakan untuk menjamin akses kuliah bagi semua anak bangsa.

”Sebagai bukti bahwa akses kuliah terbuka bagi semua anak, biaya pendaftaran SNMPTN mulai 2013 gratis,” kata Nuh.

Selain menggratiskan biaya pendaftaran, kata Nuh, sudah disiapkan juga sejumlah beasiswa dan bantuan biaya pendidikan agar tidak ada kendala bagi mahasiswa menyelesaikan pendidikannya. ”Intinya, jangan sampai ada mahasiswa yang mampu secara akademis terkendala masalah finansial,” kata Nuh.

Menurut dia, kapasitas perguruan tinggi negeri memang masih terbatas. Meski demikian, menambah daya tampung dan membuka PTN baru terus dilakukan secara selektif.

Tahun 2011 tercatat 773.976 peserta SNMPTN yang memperebutkan 165.715 kursi di 60 PTN. Peserta yang ikut jalur SNMPTN undangan 232.948 orang dan di jalur tulis 540.928 orang.

Anggota Komisi X DPR, Dedi S Gumilar, mengatakan, Komisi X DPR mendukung supaya PTN semakin mudah dijangkau semua lapisan masyarakat. Menggratiskan biaya pendaftaran merupakan kesempatan bagi semua anak bangsa untuk masuk PTN tanpa terkendala biaya pendaftaran.

(ELN)
Editor :
http://edukasi.kompas.com/read/2012/03/31/02225496/Pola.SNMPTN.2013.Berubah.

Minggu, 09 Desember 2012

Mencerdaskan Anak Bangsa atau Sekedar Berbisnis Bimbingan Belajar


Tumbuhnya berbagai bimbingan belajar menjadi satu fenomena menarik dan menjadi catatan tersendiri bagi dunia pendidikan di Indonesia. Ketidakpuasan terhadap kondisi pembelajaran di sekolah diyakini sebagai salah satu penyebab tumbuh suburnya berbagai bimbingan belajar tersebut.
Sekolah yang memiliki otoritas sebagai tempat untuk menyelenggarakan pendidikan sering dipertanyakan perannya. Hal ini adalah salah satu masalah yang ada dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Sebagai alternatif belajar di luar sekolah banyak siswa yang menggantungkan harapannya pada bimbingan belajar untuk mendapatkan materi yang tidak diajarkan di sekolah. Dengan adanya proses penerimaan di PTN melalui ujian tertulis semakin menambah daya tarik siswa terhadap bimbingan belajar.
Seiring dengan itu banyak bermunculan bimbingan belajar untuk merespon tantangan ini. Namun, kenyataannya kondisi ini tidak diiringi dengan kesungguhan penyelenggara bimbingan belajar dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Bimbingan Belajar sebagai Alternatif Belajar di Luar Sekolah

 
Dalam upaya untuk ikut mendukung program pemerintah yaitu ikut mencerdaskan kehidupan bangsa ada sebagian orang mewujudkannya dengan mendirikan bimbingan belajar. Banyak siswa dengan antusias mengikuti bimbingan belajar terutama bagi mereka yang ingin mempersiapkan diri menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri.

Pada kenyataannya belajar di bimbingan belajar tidak sekedar berupa materi pelajaran semata. Tetapi, juga disampaikan tentang kiat-kiat belajar yang efektif, kiat-kiat belajar di perguruan tinggi, maupun informasi seputar perguruan tinggi.
Pada awalnya bimbingan belajar dibentuk untuk membantu siswa SMA yang baru lulus dalam menghadapi ujian masuk Perguruan Tinggi Negeri. Persaingan ketat untuk mendapatkan tempat di perguruan tinggi negeri memaksa para siswa untuk mempersiapkan diri secara ekstra.

Pada masa itu perguruan tinggi negeri menjadi pilihan terbaik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi karena belum banyak pilihan perguruan tinggi lain dan biaya pendidikan yang relatif lebih terjangkau.
Keterbatasan sistem yang berlaku di sekolah juga ikut memicu tumbuhnya berbagai bimbingan belajar. Kemampuan guru yang terbatas, kurangnya fasilitas belajar yang memadai, serta tuntutan kurikulum yang tidak realistis menyebabkan siswa mencari alternatif lain untuk belajar di luar sekolah. Sekolah juga dianggap tidak mampu menyediakan semua kebutuhan yang diperlukan siswa terlebih lagi kesiapan untuk berebut kursi di PTN yang diidam-idamkan.
Peluang ini yang dilihat oleh pengelola bimbel yang kemudian direspon dengan mendirikan Bimbingan Belajar. Dari segi bisnis hal ini memang terlihat sangat menjanjikan dan menggiurkan. Selain itu segi bisnis ada pula bimbel yang didirikan dengan faktor ideologis dengan keinginan untuk mendekatkan dakwah dengan pelajar.

Salah satu tolok ukur keberhasilan suatu bimbingan belajar adalah jumlah siswa yang berhasil lulus ke perguruan tinggi negeri. Namun, hasil yang telah dicapai ini masih menyisakan pertanyaan. Seberapa besar peran bimbel membantu siswa lulus dalam SPMB. Ini bisa dilihat dari jumlah siswa  yang telah ikut mulai dari program reguler yang lulus dibanding siswa yang hanya ikut di program intensif.
Menjadikan banyaknya siswa yang lolos ke PTN sebagai tolok ukur keberhasilan suatu bimbingan belajar adalah sesuatu masih perlu dipertanyakan. Bimbingan belajar tidak sepenuhnya berhak mengklaim sebagai pihak yang paling bertanggung jawab terhadap kelulusan siswa ke PTN.

Hal ini tampak dari kehadiran siswa di kelas bimbingan belajar yang tidak menentu. Selain itu perlu dilihat juga apakah mereka yang lulus merupakan siswa yang ikut semenjak program regular atau hanya ikut di program intensif saja.
Kalau tolok ukur keberhasilan dilihat dari banyaknya siswa yang lolos ke PTN saja mengapa bimbingan belajar tidak fokus dengan menyelenggarakan program persiapan masuk PTN (program intensif) saja sehingga lebih kelihatan hasilnya. Jadi penyelenggara bimbingan belajar tidak dapat menggunakan keberhasilan siswa masuk ke PTN sebagai ukuran efektivitas belajar di bimbingan belajar tersebut.
Dalam hal bimbel yang berlatar belakang ideologi tidak dapat dipungkir bahwa faktor ideologi menjadi salah satu faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bimbel tersebut. Jaringan yang terbangun melalui rohis sangat penting khususnya di masa awal berdirinya bimbel tersebut untuk memperkuat posisinya.

Namun, pada akhirnya kekuatan jaringan itu tidak cukup memadai untuk menopang bimbel tanpa adanya profesionalisme dan pembinaan sumber daya manusia yang kuat di bimbel. Selain itu, kekuatan jaringan justru dapat menjadi bumerang buat bimbel karena bimbel tidak dapat melihat secara riil posisi bimbel yang sebenarnya di mata konsumen dalam hal ini siswa.

Konsumen yang terbentuk melalui jaringan tidak dapat menilai secara objektif terhadap bimbel. Jadi, apakah bimbel tersebut memang benar-benar bimbingan belajar yang layak diikuti (dan perlu) masih menjadi pertanyaan besar.
Merupakan suatu hal yang menggembirakan bila melihat perkembangan bimbel yang amat pesat dan menjelma menjadi bisnis yang berkembang di Indonesia. Namun, pencapaian ini akan menjadi sia-sia apabila tidak disertai dengan evaluasi dan cara pandang yang baru yang sesuai dengan perkembangan zaman.
sumber :http://edukasi.kompasiana.com/2009/11/09/bimbingan-belajar-dan-bisnis-pendidikan/

Cara Memilih Bimbingan Tes/Bimbingan Belajar Yang Baik


Buat kamu yang masih bingung nyari bimbel, khususnya untuk program intensif SNMPTN / SPMB, ada beberapa tips dari saya yang mungkin cukup berguna dalam memilih suatu bimbel.
Susahkah memilih bimbel? Tergantung dari Anda. Kalo kalian udah punya patolan, akan mudah memilih bimbel yang baik. Sebaliknya kalo belum punya patokan, akan susah memilih bimbel, banyak faktor yang mesti diperhatikan, khususnya dalam memilih program intensif SPMB.
Faktor-faktor yang mesti diperhatikan dalam memilih bimbingan belajar :
1. Kualitas pengajarnya, coba cari informasi mengenai pengajarnya serta reputasinya. (Pengajar biasanya lulusan PTN)
2. Pilihlah bimbel yang letaknya strategis dengan tempat tinggal Anda, hal ini dilakukan untuk menghindari kejenuhan atau kebosanan, karena dalam Intensif tiap hari Anda harus bolak-balik dr rumah ke tempat les.
3. Kualitas materi, SPMB mempunyai standar tertentu. Jangan sampai bimbel yang kita pilih tidak mempunyai buku referensi yang jelas dan tidak punya patokan yang jelas, kecuali hanya menjiplak materi bimbel lainnya.
4. Pilihlah bimbel yang silabusnya pengarajarannya dan target jumlah pertemuannya mempunyai rencana yang jelas. Banyak terjadi di bimbel, SPMB sudah tiba, tetapi materi pelajaran belum semua terbahas, hanya karena program mereka tidak terencana dengan baik.
5. Motode pengajaran dan fasilitas, merupakan faktor yang sangat penting, coba lihat fasilitas yg diberikan oleh bimbel. Jangan lupa mengecek kebenaran fasilitas tersebut. Banyak bimbel yg menawarkan fasilitas hanya dr brosur aja, tanpa kepastian yang jelas. Fasilitas tersebut minimal : papan tulis (wajib ada!), ruang ber-AC, Pemeriksaan Try Out dengan komputer SPMB (OMR – OPSCAN 4U – SCANNER), OHP, ruang diskusi, ruang konsultasi, mushola, kantin, dsb, dll.
6. Kalo mw sukses, belajarlah dari orang-orang yang sukses. Pilihlah bimbel yang reputasi sudah diakui secara nasional, misalnya berapa banyak alumni lulusan bimbel tersebut yang diterima di PTN?
7. Pilihlah bimbel yang sesuai dengan keuangan Anda.
8. Ada baiknya (tidak disarankan), pilihlah bimbel yang terdekat dengan kantor pusat cabangnya, atau d’pusat bimbelnya. Kualitas bimbelnya kantor pusat berbeda dengan cabangnya, terlalu jauh dari kantor pusat akan sulit dikontrol oleh pusatnya, buku boleh sama, apakah standar pengajarnya jg sama? Setelah saya menela’ah lebih jauh, bahwa ini murni bisnis. Kantor Cabang berbeda dengan Kantor Pusatnya, banyak kantor cabang yang ingin meraup keuntungan dalam bisnis ini, sehingga menomorduakan yang namanya kualitas dan kuantitas, kejahatan yg sering terjadi ialah banyak kantor cabang yang memilih pengajar yang tidak berpengalaman dan memilih pengajar yang mematok harga murah.
9. Bimbel yang mahal belum tentu bagus, tidak ada relasi antarkeduanya, bimbel yang mematok biaya yang terlalu tinggi justru menunjukkan manajemen yang tidak baik, terlalu boros dengan dana dan tidak efisien.
oke selamat berjuang..
Untuk lebih memantapkan anda menghadapi SNMPTN silakan kunjungi website prediksi-snmptn.com, dapatkan prediksi soal SNMPTN dan Ebook rahasia sukses SNMPTN yang tidak anda dapatkan di sekolah maupun lemmbaga belajar maupun di toko buku kota anda.
SUMBER : http://spmb2008unsri.wordpress.com/2008/02/20/memilih-bimbel/

Gurulah Perancang Pembelajaran Walaupun Kurikulum akan Berubah


SURABAYA, KOMPAS.com — Pembenahan kompetensi guru lebih mendesak dilakukan dibandingkan perubahan kurikulum pendidikan. Alasannya, sebaik apa pun kurikulum, guru yang menentukan keberhasilan pendidikan.
"Untuk itu, yang mendesak dibutuhkan saat ini adalah guru yang kompeten bukan perubahan kurikulum," kata Daniel M Rosyid, Penasehat Dewan Pendidikan Jawa Timur, di Surabaya, Rabu (5/12/2012).
Daniel menilai, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang sekarang diterapkan sebenarnya sudah cukup sesuai dengan kondisi Indonesia, tetapi pelaksanaan di lapangan menjadi jauh dari harapan karena buruknya kualitas guru.
"Jika guru tidak sungguh-sungguh diperbaiki, kita tidak punya masa depan," ujar Daniel yang juga Guru Besar Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Menurut Daniel, langkah perubahan kurikulum yang dilakukan pemerintah justru terkesan menghindari persoalan untuk membenahi kompetensi guru. Sebaik apa pun kurikulum dirancang, tetap guru yang menentukan.
Sugeng, guru kelas VI di SDN Kaliasin III Surabaya, mengakui, guru adalah penentu dari keberhasilan kurikulum. "Apa pun mata pelajarannya tergantung dari cara guru yang menyampaikan. Jika menarik, pasti murid akan senang dengan mata pelajaran itu," ucap Sugeng.

Sabtu, 08 Desember 2012

GRATIS,GRATIS, GRATIS Biaya SNMPTN 2013


DEPOK, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Djoko Santoso, menegaskan bahwa seluruh biaya masuk perguruan tinggi negeri (PTN) akan ditanggung oleh pemerintah mulai tahun 2013. Dengan demikian, semua siswa memiliki hak untuk ikut serta pada seleksi masuk PTN secara gratis.

"Apapun namanya, undangan atau tertulis, semua lulusan jenjang SMA boleh mendaftar langsung dan gratis," kata Djoko saat ditemui Kompas.com, di Balairung kampus UI, Depok, Rabu (12/9/2012).

Kemendikbud telah berencana sejak lama bahwa seleksi masuk PTN akan digelar dengan gratis untuk mengurangi beban masyarakat terkait biaya pendaftaran seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) yang mencapai Rp 150.000 per siswa. Pemerintah siap menggelontorkan anggaran sekitar Rp 300 juta untuk memenuhi rencana tersebut.

Namun demikian, Djoko mengatakan bahwa Majelis Rektor PTN masih merumuskan mekanisme penerimaan mahasiswa di PTN, twrmasuk mengenai bobot nilai yang akan digunakan, antara nilai rapor dan hasil Ujian Nasional (UN). Seleksi masuk PTN dibagi ke beberapa jalur, undangan, tertulis, dan seleksi mandiri di masing-masing perguruan tinggi. Khusus untuk jalur undangan, proporsi siswa yang direkomendasikan oleh sekolah ditentukan oleh akreditasi sekolah tersebut.

Djoko berharap, kebijakan ini akan membuka akses masuk ke PTN makin lebar dan berkeadilan karena memperkecil kemungkinan adanya siswa yang gagal mengikuti SNMPTN karena alasan tak memiliki biaya mendaftar.
Editor :
Caroline Damanik
sumber : http://edukasi.kompas.com/read/2012/09/12/14100339/2013.Biaya.Seleksi.Masuk.PTN.Gratis

TAhun Depan Guru Akan Dibekali Kurikulum 2013


MATARAM, KOMPAS.com - Universitas Mataram yang juga berfungsi sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, akan membekali setiap mahasiswanya, untuk memastikan calon guru memahami kurikulum yang baru.
Setelah lulus dari pendidikan Strata 1 (S-1), lulusan akan mengikuti program profesi guru. Kemudian sebelum masuk program induksi selama satu tahun untuk diperbolehkan mengajar, mereka akan mendapatkan pembekalan kurikulum baru.
Hal itu dikemukakan Rektor Universitas Mataram (Unram) Sunarpi, Sabtu (8/12/2012), seusai uji publik Pengembangan Kurikulum 2013 di kampus Unram, Nusa Tenggara Barat.
Sebelum memberikan pembekalan, kata Sunarpi, pihaknya akan melakukan penyiapan dan penataan kurikulum. Selama uji publik Unram akan memberikan masukan terhadap penyempurnaan kurikulum 2013. "Akan kami sampaikan ke menteri langsung atau melalui laman secepatnya dalam 1-2 hari ini," ujarnya.
Terkait persoalan kekurangan guru di NTB, Sunarpi menjelaskan Unram bekerja sama dengan dinas pendidikan se-NTB menyelenggarakan program pembelajaran di kelas.
"Selama ini telah mengirim para calon guru, di luar KKN (Kuliah Kerja Nyata), untuk mengambil program PKL (praktik kerja lapangan) di sekolah-sekolah," kata Sunarpi.

Ada Nich Beasiswa untuk Siswa Kurang Mampu Khusus Kota Medan


MEDAN, KOMPAS.com — Sebanyak 150 siswa sekolah menengah atas sederajat di Sumatera Utara, yakni dari Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, dan Karo, yang berasal dari keluarga kurang mampu mendapat beasiswa dari Putera Sampoerna Foundation atau PSF.
"Bantuan pendidikan ini diberikan untuk periode satu tahun, yakni tahun pelajaran 2012/2013 yang mencakup bantuan pembayaran biaya SPP, biaya pembangunan, serta tunjangan pembelian buku pelajaran dan seragam sekolah," kata Direktur Program dan Hubungan Antaralumni Putera Sampoerna Foundation Rini Tampi di Medan, Jumat (30/11/2012).
Ia mengatakan, perbandingan angka partisipasi sekolah (APS) di tingkat SMA dengan tingkat SD dan SMP menunjukkan bahwa siswa-siswi usia 16-18 yang tidak bisa melanjutkan pendidikan justru lebih tinggi dibandingkan dengan siswa berusia 6-12 (tingkat SD) atau siswa usia 13-15 (tingkat SMP).
Faktanya, bantuan operasional sekolah (BOS) sebagai program bantuan pendidikan dari pemerintah di sektor pendidikan belum menargetkan tingkat menengah atas. Putera Sampoerna Foundation (PSF) percaya bahwa untuk meratakan akses pendidikan di Indonesia diperlukan kerja sama dari berbagai pihak.
Pemberian beasiswa dari mitra-mitra PSF merupakan wujud nyata partisipasi dan kontribusi mereka dalam mengurangi angka putus sekolah, khususnya di kalangan remaja.
"Sampai sekarang kami telah memberikan beasiswa kepada lebih dari 1.000 siswa tingkat SMA di beberapa daerah, seperti di Malang, Denpasar, Karawang, Lumajang, Probolinggo, Lampung, dan tiga daerah di Sumatera Utara," katanya.
Sumber :
Editor :
Benny N Joewono

Berburu Beasiswa ke Jepang

 
KOMPAS.com - Anda adalah seorang guru dan ingin sekali mengecap pelatihan pendidikan di Jepang? Beasiswa ini pantas untuk dikejar.

Pemerintah Jepang kembali membuka kesempatan untuk mengikuti Program Penataran Guru melalui beasiswa Monbukagakusho 2013. Penerima beasiswa ini akan mengikuti program penataran non-gelar selama 1 tahun terhitung mulai dari Oktober 2013.

Syaratnya, kandidat haruslah lulusan S-1 atau D-4 yang mengajar secara aktif di SD, SMP atau SMA/SMK, baik sekolah negeri maupun swasta, paling tidak selama lima tahun pada tanggal 1 April 2013. Kandidat juga harus berusia di bawah 35 tahun pada tanggal tersebut.

Kandidat juga harus bersedia belajar bahasa Jepang karena program beasiswa ini juga meliputi pelatihan bahasa Jepang selama 6 bulan.

Program pelatihan yang ditawarkan meliputi semua bidang kecuali Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, bahasa daerah, bahasa Arab, pendidikan agama, dan perhotelan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengajaran di setiap bidang.

Oleh karena itu, dalam pelatihan, para penerima beasiswa akan diberikan pelatihan cara mengajar, pembuatan rencana belajar-mengajar yang lebih efektif dan menarik minat siswa dan hal-hal lain yang dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan para guru.

Penerima beasiswa akan menerima tiket kelas ekonomi pulang pergi Jakarta - Tokyo, bebas biaya ujian masuk, biaya kuliah, dan uang pendaftaran, tunjangan bulanan sebesar 150.000 yen per bulan serta kesempatan untuk tinggal di asrama, namun pembiayaannya diatur sendiri oleh penerima beasiswa.

Jika berminat, proses mengajukan aplikasi bisa dilihat di laman resmi beasiswa Monbukagakusho. Pendaftaran ditutup pada tanggal 25 Januari 2013. Informasi selanjutnya bisa ditanyakan dengan mengirimkan email ke beasiswa@dj.mofa.go.jp, atau dengan menghubungi 021 – 3192 4308 ext. 175 atau 176.
Editor :
Caroline Damanik

Sumber

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes