Jumat, 25 Januari 2013

Kajian Fonologi

Pembimbing Bahasa Indonesia BT/BS Medica
Tutor : Reynol Simanjuntak, S.Pd.

FONOLOGI
1.    Pengertian fonologi

Menurut Kridalaksana (2002) dalam kamus linguistik, fonologi adalah bidang dalam linguistik yang menyelidiki bunyi-bunyi bahasa menurut fungsinya. Berdasarkan etimologi kata fonologi terbentuk dari kata fone = bunyi dan logi = ilmu. Jadi dapat disimpulkan bahwa fonologi adalah kajian tata bahasa yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa proses terbentuknya, dan perubahannya. Fonologi mempunyai dua cabang kajian, yaitu :

a.    Fonetik
Fonetik yaitu cabang studi fonologi yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi-bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak.  Contoh : Lubang dan lobang. Perubahan fonem kata lubang dan lobang adalah [U] dan [O]. Namun kedua kata tersebut tidak menimbulkan perbedaan arti.
b.    Fonemik
Fonemik yaitu  kesatuan bunyi terkecil suatu bahasa yang berfungsi membedakan makna. Contoh : Mata dan Mati. Perubahan fonem kata mata dan mati adalah [A] dan [I]. Namun kedua kata tersebut menimbulkan makna yang berbeda.


2.    Fonem

Fonem dengan huruf tidklah sama. Fonem adalah satuan bunyi bahasa terkecil yang bersifat fungsional, artinya satuan memiliki fungsi untuk membedakan makna. Fonem tidak dapat berdiri sendiri karena belum mengandung arti. Sedangkan huruf adalah satuan lambang bunyi terkecil yang bersifat fungsional untuk membedakan makna. Huruf itu terdiri dari a,b,c,d,e,....z sedangkan fonem dibagi dua yaitu:
a.    Monograf
Monograf adalah fonem yang terdiri dari 1 huruf .
b.    Diagraf
Diagraf adalah fonem yang terdiri dari 2 huruf baik huruf vokal maupun huruf konsonan.

HURUF    FONEM      
A                    A
B                    B
C                    C
D                    D
E                    E
.                      .
.
.
.
.
.
Z          


Vokal rangkap           konsonan rangkap
Ai                                 sy
Au                                ng
Oi                                 ny
                                     kh   


Contoh : berapakah jumlah fonem dan huruf dari kata masyarakat?
Jawabannya  M A S Y A R A K A T
1    2  3  4  5  6  7  8 9  10
Jumlah huruf dari kata masyarakat terdiri dari 10 huruf.
M A S Y A R A K A T
 1  2    3   4  5  6  7  8  9
Jumlah fonem dari kata masyarakat terdiri dari 9 fonem salah satu terdapat konsonan rangkap yaitu sy.

Fonem tidak memiliki makna, tapi peranannya dalam bahasa sangat penting karena fonem dapat membedakan makna. Misalnya saja fonem [l] dengan [r]. Jika kedua fonem tersebut berdiri sendiri, pastilah kita tidak akan menangkap makna. Akan tetapi lain halnya jika kedua fonem tersebut kita gabungkan dengan fonem lainnya seperti [m], [a], dan [h], maka fonem [l] dan [r] bisa membentuk makna /marah/ dan /malah/. Contoh lain: mari, lari, dari, tari, sari, jika satu unsur diganti dengan unsur lain maka akan membawa akibat yang besar yakni perubahan arti.

3.    Diftong
Diftong adalah pelafalan dua vokal secara serentak. Biasanya ia terdapat pada akhir kata. Diftong dalam babasa Indonesia adalah ai ,au, dan oi. Contoh : petai, lantai, pantai, santai, harimau, kerbau, imbau, pulau, amboi. Akan tetapi, tak semua kata yang memiliki rangkap vokal di belakangnya disebut diftong. Misalnya dalam kata “mencintai”, karena huruf -i termasuk sufiks.
4.    Perubahan fonem
Perubahan fonem bahasa Indonesia bisa terjadi karena pengucapan bunyi ujaran memiliki pengaruh timbal balik antara fonem yang satu dengan yang lain.
Adapun jenis-jenis perubahan fonem yaitu :
a.    Assimilasi
Yang dimaksud dengan asimilasi yaitu pristiwa perubahan bunyi menjadi bunyi yang lain sebagai akibat dari bunyi yang ada di lingkungannya, sehingga bunyi menjadi sama atau mempunyai ciri-ciri yang sama dengan bunyi yang mempengaruhinnya.
Contoh asimilasi:
Sabtu dalam bahasa Indonesia lazim disebutkan [saptu], dimana terlihat [b] berubah menjadi [p] karena pengaruh [t].
 al salam menjadi assalam
inmoral menjadi immoral
me + pukul à memukul


b.    Disimilasi
Dissimilasi adalah pergantian atau penghilangan fonem yang seartikulasi; fonem yang sama dijadikan tidak sama.
Contoh:
Citta yang berubah menjadi kata cipta dan cinta, kita lihat bunyi [tt] pada kata citta berubah menjadi bunyi [pt] pada kata cipta dan berubah menjadi bunyi [nt] pada kata cinta
 sajjana menjadi sarjana
 saptu menjadi sabtu

c.    PEP (Penambahan) dan ASA (Pengurangan)
Contoh:
Nyah à enyah (penambahan [e] di awal)
 lamp à lampu (penambahan [u] di akhir)
d.    Metatesis
adalah pertukaran tempat atau etak fonem dalam sebuah kata.
Contoh:
serap à resap
kelikir à kerikil
5.    Haplologi
adalah penghilangan sebuah suku kata di tengah kata.
Contoh:
-          budhidaya à budaya
-          mahardika à merdeka

6.    Kontraksi
adalah pemendekan dua kata atau lebih.
Contoh:
-          tapian na uli à tapanuli
7.    Diftongisasi
adalah proses peubahan satu vokal menjadi diftong.
Contoh:
-          sentosa à sentausa
-          pulo à pulau
8.    Monoftongisasi
adalah perubahan diftong menjadi satu vokal.
Contoh:
-          pulau à pulo
-          satai à sate
9.    Sandi
adalah dua vokal berurut yang lebur menjadi satu vokal baru.
Contoh:
-          pesantrian à pesantren
10.    Adaptasi
adalah penyesuaian bentuk.
Contoh:
-          driver à sopir
-          goal à gol
-          download à unduh
11.    Analogi
adalah pembentukan kata berdasarkan kata yang sudah ada.
Contoh:
-          sastrawan à sastrawati
12.    Hiperkorek
adalah mencoba membetulkan kata yang tepat sehingga menjadi salah.
Contoh:
-          surga à syurga
-          pihak à fihak

LATIHAN 1
1.    Perbedaan makna yang terdapat pada pasangan kata di bawah ini sekaligus membuktikan pula adanya fonem /b/ dalam bahasa Indonesia, kecuali pada pasangan....
a)    Pajak – bajak        
b)    Arab – adab
c)    Sabar – sadar
d)    Budi – judi
e)    Barang – parang
(Soal ini adalah Soal UMPTN 1990)
2. Kata – kata di bawah ini mengandung fonem serapan, kecuali ….
a)    Syarat       
b)    Akhlak
c)    Aktif
d)    Ijazah    
e)    Harmonis
(Soal ini adalah Soal UMPTN 1994)
3. Dalam bahasa Indonesia kata anggota sering diucapkan anggauta dan sajian menjadi sajen. Proses ini disebut...
a)    Monoftongisasi dan assimilasi
b)    Assimilasi dan diftongisasi
c)    Diftongisasi dan monoftongisasi
d)    Diftongisasi dan sandi
e)    Sandi dan monoftongisasi
(Soal ini adalah Soal UMPTN 1999)
4.    Kata – kata di bawah ini yang dapat mengalami monoftongisasi, kecuali....
a)    mulai   
b)    Rantai
c)    harimau
d)    Danau   
e)    Pantai

5.    Di bawah ini yang merupakan contoh kajian fonem fonemik, kecuali...
a)    Mata-mati
b)    Barang-parang
c)    Asrama-asmara
d)    Telor-telur
e)    Gaya-maya

6.    Di bawah ini merupakan contoh perubhan fonem dissimilasi adalah...
a)    Me+tari + = menari
b)    Inmoral
c)    Ber + rambut = berambut
d)    Assalam
e)    Cabai

7.    Ada tidaknya fonem /a/ dalam bahasa Indonesia dapat dibuktikan dengan pasangan kata berikut, kecuali :
a)    baru – biru
b)    mata – mati
c)    tali – tuli
d)    buta – bato
e)    kabar – kabur

8.    Di antara kata di bawah ini yang menggunakan diftong ialah :
1)    membayar tunai
2)    menggulai teh
3)    tidak terjangkau
4)    perbaikan rumah

9.    Proses dissimilasi terlihat pada :
1)    sajjana ® sarjana
2)    ber + ajar ® belajar
3)    sayur – sayur ® sayur – mayor
4)    alsalam ® assalam

10.    Kata di bawah ini mengandung suara bakti, kecuali ……
1)    Sastra
2)    Kepulauan
3)    Pakaian
4)    Keratuan


Jawaban
1.    B
2.    E
3.    D
4.    A
5.    D
6.    C
7.    D
8.    B
9.    A
10.    D

2 komentar:

Unknown mengatakan...

fonem masuk soal SBMNPTN ga Bang ???

Unknown mengatakan...

terkadang masuk terkadang juga ga masuk dlm soal snmptn lagi dek..

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes